Motivasi Islami

Jumat, 19 Februari 2016

Para Suami, Sering-Seringlah Berikan Nafkah Bathin Bagi Istri

Para Suami, Sering-Seringlah Berikan Nafkah Bathin Bagi Istri - Salah satu kewajiban seorang pria  yang sudah menikah adalah memberikan nafkah lahir dan batin pada wanita yang dinikahinya. Apabila tidak melakukan kewajiban tersebut, maka tentu saja mereka berdosa karena hukum agama yang mengatur tentang pemberian nafkah pada istri sudah jelas. Akan tetapi ketika berbicara tentang nafkah, apa yang tergambar dalam pikiran anda?

Mungkin ditafsirkan bahwa nafkah itu adalah pemberian seorang suami kepada istrinya. Padahal sebenarnya tanpa kita sadari terkadang kita salah memaknai arti nafkah. Bahkan kebanyakan mungkin berpikir bahwa nafkah lahir itu berupa materi yang wujudnya terlihat sedangkan nafkah batin itu adalah pemenuhan kebutuhan biologis saja.

Nafkah bathin itu apa?


Sesungguhnya nafkah batin bukan hanya sebatas itu, bahkan menurut kebanyakan kaum ibu nafkah batin tidak selalu terletak pada pemenuhan kebutuhan biologis melainkan ada yang lebih dibutuhkan oleh mereka. Memang “iya” di awal pernikahan. Namun seiring perjalanan usia pernikahan, bersamaan dengan hadirnya berbagai masalah juga kelelahan dalam proses berumah tangga, maka nafkah batin yang tadinya identik dengan hal yang bergelora, nyatanya sekarang berubah biasa saja Beberapa point dibawah ini mungkin dilihat dari sisi humanisme wanita.

Sesungguhnya inilah bentuk nafkah batin yang diharapkan istri dari suami mereka:

1. Para Suami Rela meluangkan waktu dari kesibukannya untuk membantu pekerjaan rumahtangga
Pekerjaan ibu atau istri dirumah tidak ada habisnya. Bahkan waktu luang untuk ongkang kaki atau duduk manis menonton televisi mungkin menjadi sesuatu yang langka. Jika beberapa jam saja “diam” ( tidak melakukan apa­apa) dipastikan pekerjaan ibu akan semakin bertambah dan menggunung. Misalnya piring dan cucian yang menumpuk, keadaan dapur berantakan, teras yang kotor, dan.. Mungkin masih banyak lagi yang lain. Maka buat para ayah atau para suami, cobalah saat anda pulang bekerja bisa sedikit rapih. Misalnya simpan baju bekas pakai anda ditempat yang semestinya, dan bukan dilempar atau disimpan semaunya. Bahkan belum lagi langsung perintah minta ini dan minta itu. Apalagi jika ditambah komentar tentang kondisi rumah yang tidak rapi, atau anak­-anak yang belum mandi. Jauh lebih baik apabila di hari libur para suami mau membantu pekerjaan rumah tangga tanpa gengsi, misalnya membantu menjemur baju, membantu mengepel atau mengurusi anak-anak saat istri memasak.

2. Memberikan kepercayaan penuh untuk mengelola keuangan
Perlu diketahui bahwasannya nafkah lahir, nyatanya bukan soal berapa nominalnya. Akan tetapi terletak pada seberapa terbuka suami terhadap istrinya. Maka keterbukaan dan komunikasi menjadi hal yang amat penting dalam hal ini. Maka hendaknya suami memberi kepercayaan kepada istri untuk mengelola keuangan rumah tangga, jangan mencurigai apalagi mengungkitungkit nominal yang diberikan atau mengatakan kalimat ini “Masa uang belanja belum juga seminggu udah habis? “ kalimat seperti ini terkesan menyalahkan istri. Terkadang ada kebutuhan­-kebutuhan rumah tangga yang harus dipenuhi yang sifatnya mendadak atau ada alat­alat dapur yang terpaksa harus dibeli.

3. Menerima istri apa adanya dan tidak membandingkan istri dengan wanita lain.
Seperti apapun keadaan istri sekarang, maka ingatlah bahwa ia adalah jodoh terbaik untuk anda. Karena dialah yang menerima anda dengan kelebihan dan kekurangan anda. Karena dialah yang selama ini mendampingi anda baik saat senang atau susah, yang merawat anda saat anda sakit, serta menguatkan anda saat terpuruk. Cukup hargai pengorbanannya dengan tidak memuji wanita lain dihadapannya atau membandingkannya dengan wanita lain. Sekalipun topiknya hanya sekadar warna baju atau jilbab. Karena tidak ada wanita yang suka dibandingkan dengan wanita lain. Sekalipun kalimat yang anda ucapkan bertujuan untuk memotivasi istri anda tetap saja hal itu akan menyakiti hatinya. Karena istri suka dihargai sesuai keunikan pribadi mereka masing­masing.

4. Luangkan waktu untuk ajak istri jalan-­jalan
Istri manapun pasti senang jika diajak jalan-­jalan. Ingat! tidak selalu untuk berbelanja atau bahkan untuk beli berlian. Karena cukup dengan mengajaknya makan siang, dengan mengantarnya ke pasar, atau bahkan sesekali menggantikan tugasnya antar jemput anak. Nyatanya itu sudah cukup menyenangkan baginya.

5. Jadilah teman curhat dan pendengar yang baik
Seandainya para suami tahu, ada sifat alami wanita selain mempercantik diri demi anda, yakni Curhat. Coba berikan ruang untuknya agar ia menyampaikan perasaannya pada anda. Serta dengarkan ceritanya, semua keluhannya, kesedihannya, impiannya. Sekalipun mungkin kadang terdengar sepele dan menimbulkan kantuk bagi Anda. Maka seorang istri akan merasa bahagia ketika suami merespon baik apa yang di ungkapkannya saat bersama suaminya. Tentunya hal ini baik dan dapat mencegah istri anda curhat ke orang lain. Karena jika curhatnya ke salah orang, tentu akan berbahaya.

6. Membiarkan istri tidur sampai pagi.
Nah, inilah point akhirnya. Cobalah membiarkan istri tertidur lelap tanpa mengganggunya merupakan salah satu cara menyayanginya. Karena terkadang ada waktu istri anda ingin tidur dengan puas sampai subuh, untuk melepas kelelahan setelah seharian bekerja mengurus keluarga. Terkadang membiarkan istri beristirahat, serta tidak ribut dengan urusan “nafkah batin”, malah justru menjadi nafkah batin yang istimewa bagi para istri.

Itulah bentuk nafkah batin yang diinginkan istri dari suami mereka. Apabila point-­point diatas itu dipenuhi. Maka nafkah batin “ala bapak­bapak” lancar dan dijamin tanpa kendala. Semoga bermanfaat, silahkan di share agar banyak yang menerima manfaat dari tulisan ini. Demikian adalah Para Suami, Sering-Seringlah Berikan Nafkah Bathin Bagi Istri, simak juga Apa Jin Mengetahui Isi Hati Manusia.
Para Suami, Sering-Seringlah Berikan Nafkah Bathin Bagi Istri Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Nuniek KR

0 komentar:

Posting Komentar