Motivasi Islami

Sabtu, 30 Januari 2016

Apakah Pacaran itu Boleh Dalam Islam?

Apakah Pacaran itu Boleh Dalam Islam? - Pacaran seperti yang biasa dilakukan oleh anak muda akhir-akhir ini sangat tidak dianjurkan dalam islam, hal itu karena bertentangan dengan ajaran islam yang tidak memperbolehkan pacaran. Tak ada pacaran dalam Islam, satu-satunya hubungan antara laki-laki dan perempuan yang diperbolehkan adalah dalam masa ta'aruf dan sangat ketat bagi keduanya, ada aturan atau syariat yang mengaturnya. 

Remaja jaman sekarang mungkin sudah banyak yang lepas dari ajaran-ajaran islam. Buktinya berpacaran anak remaja sekarang sudah sangat kelewat batas. Bukan pacaran kalau tidak dengan nafsu, karena mungkin sudah tak asyik. Lantas apakah mereka tidak takut dengan hukuman yang akan mereka dapat nantinya? Apakah dilahirkan dan dibesarkan oleh ayah bunda hanya untuk dipegang-pegang dan diraba-raba oleh yang bukan muhrim? Anak remaja yang baru puber pasti akan berusaha menolak mentah-mentah kenyataan ini. Dengan alasan jatuh cinta adalah sebuah hal wajar dan alamiah. Sekalipun tahu semua madharatnya pacaran, tapi mereka tetap memaksa berpacaran dengan alasan pacaran 'syar'i'. Bisa juga mereka merasa takut dan berniat untuk tak pacaran etelah mengetahui dosa yang menanti, tapi setelah mereka bertemu dengan lawan jenisnya atau pacarnya, semuanya itu tidak berlaku lagi. Semua itu adalah oleh hasutan setan. Apakah masih ingat dengan sabda Rosulullah, "jika dua lawan jenis berduaan, maka yang ketiga adalah setan". Itulah salah satu sebab anak remaja jaman sekarang kelewat batas dalam berpacaran.


Apakah Pacaran itu Boleh Dalam Islam?
Apakah Pacaran itu Boleh Dalam Islam?

Pacaran dalam hukum islam sangat dilarang. Batasan bersama dengan non muhrim pun sangat ketat dalam Islam. Hanya boleh berduaan dalam situasi yang sangat mendesak dan darurat (ada hal penting yang harus disampaikan, situasi genting dan darurat, sejenisnya). Berikut ini adalah beberapa aturan yang wajib ditaati jika tengah bersama dengan non muhrim :

1. Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengarahkan kita kepada perbuatan zina. Beberapa di antara perbuatan tersebut seperti berdua-duaan dengan lawan jenis ditempat yang sepi, nah bersentuhan termasuk bergandengan tangan, apalagi sampai berciuman, dan lain sebagainya.

2. Tidak menyentuh perempuan yang bukan muhrimnya karena sudah jelas haram hukumnya.

3. Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya, lambat laun akan mengakibatkan munculnya hawa nafsu.

4. Harus menjaga mata atau pandangan kita ke pandangan yang mengarah pada timbulnya hawa nafsu. Karena mata adalah kuncinya hati dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina.

5. Menutup aurat SANGAT diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat dan dilarang memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, terkecuali untuk suaminya. Di dalam hadis dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan lekuk tubuh, atau sengaja memakai minyak wangi yang baunya semerbak demi memikat perhatian, memakai make up dan sebagainya setiap langkahnya dikutuk oleh para Malaikat, serta setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina mata dengannya. Maka hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga, apa lagi masuk surga.

Jika berduaan dengan non muhrim tanpa status pacaran saja dilarang, apalagi dengan sengaja menjadikan status tersebut sebagai 'legalisasi' berdua-duaan. Darimana hukum itu datang? siapa yang mengizinkannya? Pacaran itu bunganya zina, jika memang saling mencintai dan sudah cukup umur maka menikahlah. Bila masih ABG dan masih sekolah, lebih baik fokuskan untuk berteman saja dan jangan memikirkan cinta dulu, masih banyak hal lain yang lebih asyik untuk dipikirkan saat muda, daripada hanya pacaran dan tektek bengeknya yang merepotkan. 

Apakah Pacaran itu Boleh Dalam Islam? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Nuniek KR

0 komentar:

Posting Komentar