Motivasi Islami

Rabu, 17 Februari 2016

Cara Taubat Anak Durhaka Setelah Orangtua Meninggal

Cara Taubat Anak Durhaka Setelah Orangtua Meninggal - Ada orang yang dulu durhaka kepada ortunya. Dulu dia suka melawan dan menyakiti hati ortunya. Bahkan dia pergi dari rumah. Tatkala pulang, ternyata dia dapat kabar, bahwa bapaknya telah meninggal. Maka dia sekarang sangat menyesalinya. Apa yg harus dia lakukan?

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du. Pertama, durhaka kepada orang tua adalah dosa sangat besar. Dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan kusampaikan kepada kalian dosa yang paling besar.” Lalu beliau menyebutkan,

الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ

Syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua. (HR. Bukhari 5976 & Muslim 87)


Cara Taubat Anak Durhaka Setelah Orangtua Meninggal

Dalam hadis lain, dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

الْكَبَائِرُ: الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ ، وَالْيَمِينُ الْغَمُوسُ

Daftar dosa besar: menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa, dan sumpah palsu. (HR. Bukhari 6675)

Kedua, ada bagian dari aqidah yang perlu ditanamkan dalam diri setiap muslim, yakni dosa sebesar apapun, sehebat apapun, yang memungkinkan untuk ditaubati.

Allah berfirman,

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar: 53)

Sampaipun dosa durhaka kepada kedua orang tuanya, maka dia punya kesempatan untuk segera bertaubat dan memohon ampun kepada Allah.

وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ

Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. As-Syura: 25).

Ketiga, ingatlah taubat tidak hanya permohonan maaf. Karena taubat butuh bukti, dan kejujuran, agar dianggap sebagai taubat yang sah.

An-Nawawi menyebutkan beberapa syarat diterimanya taubat,

    Meninggalkan maksiat yang telah dikerjakan
    Menyesalinya dengan jujur
    Bertekad tidak akan mengulanginya
    Dan jika dosa itu terkait sesama manusia, maka harus meminta maaf kepadanya

(Riyadhus Sholihin, hlm. 14).

Ketika orang tua telah meninggal, berarti kesempatan keempat telah tiada. Lantas apa yang bisa dia lakukan? Di dalam keadaan ini, maka ada dua hal yang harus diperhatikan,

Pertama, ia harus memeuhi syarat taubat yang mampu dia lakukan. Sebab itu batas tanggung jawabnya. Maka sementara yang tidak memungkinkan dilakukan, itu di luar tanggung jawabnya. Dan inti dari taubat adalah penyesalan dengan sungguh-sungguh. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

النَّدَمُ تَوْبَةٌ

Menyesal, itulah inti taubat. (HR. Ahmad 3568, Ibnu Majah 4252, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Ibnul Qoyim mengatakan,

فإذا تحقق ندمه على الذنب ، ولومه نفسه عليه ، فهذه توبة . وكيف يصح أن تسلب التوبة عنه ، مع شدة ندمه على الذنب ، ولومه نفسه عليه ؟

Jika dia benar-benar telah menyesali dosanya, sedih memikirkan dosanya, itulah taubat. Bagaimana taubatnya tidak dinilai sementara dia sangat menyesali dosanya, dan sedih dengan dirinya? (Madarij as-Salikin, 1/285)

Kedua, berbakti kepada orang tua setelah mereka meninggal

Bagian dari kasih sayang syariat, telah Allah abadikan hubungan antara anak muslim dengan orang tua muslim. Karena pahala berbakti tidak putus hanya sampai meninggalnya orang tua. Bahkan ada kesempatan bagi anda untuk melanjutkan kebaktiannya. Beberapa diantaranya adalah banyak beramal soleh dan mendoakan mereka.

Cara Taubat Anak Durhaka Setelah Orangtua Meninggal Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Nuniek KR

0 komentar:

Posting Komentar